5 Tips Mendapatkan Foto Yang Lebih Tajam!
Hai sobat Vcam! Kalian pernah gak sih kurang puas karena mendapatkan hasil gambar yang kurang tajam? Tentunya kalian tidak ingin hal itu terjadi lagi kan? Pas banget nih, kali ini Visualcam Indonesia akan membahas tentang 5 Tips dan cara agar kalian bisa mendapatkan hasil gambar yang lebih detail dan tajam!
Hasil gambar yang kurang tajam bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari pengaturan di dalam kamera, pengaturan titik fokus, teknik pengambilan gambar, sampai alat yang digunakan untuk mengambil gambar. Kira-kira apa aja sih tips agar gambar yang kita hasilkan bisa lebih tajam? Yuk simak penjelasan dibawah ini!
1. Pengaturan titik fokus atau focus point
Gambar yang kurang tajam umunya disebabkan oleh miss focus atau titik fokus yang tidak tepat pada saat pengambilan gambar. Oleh karena itu pengaturan titik fokus pada kamera sangatlah penting. Hal ini dikarenakan pengaturan focus point berfungsi untuk mengatur dimana titik fokus yang akan kita gunakan saat pengambilan gambar. Jika kita salah menempatkan titik fokus, objek utama dari gambar kita bisa kehilangan detail dan menjadikan gambar kurang tajam.
Lalu bagaimana sih cara mengatur titik fokus agar hasil gambar kita bisa mendapatkan detail yang maksimal? Salah satu caranya yaitu mengatur mode titik fokus ke single point focus. Mode ini akan mengatur titik fokus pada kamera hanya pada 1 titik, sehingga detail pada gambar hanya tertuju pada 1 titik tersebut.
2. Menjaga kestabilan kamera
Ketidakstabilan pada saat pengambilan gambar bisa menjadi salah satu penyebab hasil gambar menjadi kurang tajam. Karena pergerakan kamera pada saat mengambil gambar akan menghasilkan efek motion blur atau efek buram yang disebabkan karena pergerakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kestabilan kamera pada saat pengambilan gambar.
Lalu bagaimana sih caranya agar kamera bisa tetap stabil? Jika kalian memiliki alat pendukung seperti tripod, kalian bisa menggunakannya untuk meminimalisir pergerakan kamera pada saat mengambil gambar. Namun, jika kalian tidak memiliki alat pendukung, kalian juga bisa kok mengambil gambar dengan stabil. Caranya yaitu pada saat posisi berdiri, kalian harus membuka kaki kalian sedikit lebih lebar, menempelkan siku ke badan, lalu mendekatkan kamera ke wajah. Saat dalam posisi jongkok, kalian bisa menggunakan lutut sebagai tumpuan untuk siku kalian agar kamera bisa lebih stabil. Jika kamera kalian memiliki strap, kalian bisa menggunakannya agar lebih meminimalisir pergerakan pada kamera.
3. Menggunakan shutter speed yang cepat
Semakin cepat shutter speed yang kita gunakan, maka hasil gambar kita akan semakin tajam. Idealnya, kalian bisa menggunakan angka shutter speed 2x lipat dari focal length lensa yang kalian pakai. Misalnya kalian menggunakan focal length 50mm, maka kalian sebaiknya mengatur shutter speed ke angka 1/100s, begitu juga jika kalian menggunakan focal length yang tele seperti 200mm, maka kalian harus mengatur angka shutter speed ke 1/400s atau lebih cepat agar hasil foto kalian bisa lebih tajam.
Shutter speed sangat berpengaruh karena juga berhubungan dengan motion blur atau efek buram yang dihasilkan oleh pergerakan pada objek atau kamera. Sehingga, menggunakan angka shutter speed yang tinggi bisa meminimalisir motion blur dan mempertajam hasil gambar yang kalian hasilkan.
4. Memanfaatkan image stabilization
Image stabilization adalah fitur untuk membantu kita agar lebih mudah untuk menstabilkan kamera dan menjadikan hasil gambar kita lebih stabil. Fitur ini biasanya ada di lensa kamera, namun tidak jarang kamera baru yang saat ini sudah mempunyai fitur IBIS atau in body image stabilization. Maksudnya yaitu dalam body kameranya sudah terdapat fitur image stabilization yang bisa digunakan. Oleh karena itu, penting untuk kembali mengecek apakah fitur ini sudah kalian gunakan atau belum. Karena fitur ini bisa sangat membantu jika kalian ingin menghasilkan gambar yang tajam dan detail.
5. Gunakan lensa fix atau prime lens
Peralatan seperti lensa kamera juga berpengaruh pada ketajaman gambar. Salah satu contohnya yaitu penggunaan lensa fix atau prime lens. Lensa fix ini memiliki aperture yang lebih besar daripada lensa lainnya yang bisa membuat hasil gambar kalian lebih berdimensi. Selain itu lensa fix juga cenderung memiliki bobot yang lebih ringan karena tidak dapat di zoom in ataupun zoom out. Sehingga elemen dan komponen di dalamnya lebih sedikit yang membuatnya menjadi lebih ringan sehingga dapat mengurangi getaran saat pengambilan gambar.
Meskipun memiliki aperture yang besar, kami tidak menyarankan untuk menggunakan aperture terbesar dari lensa kalian. Karena jika ingin mendapatkan hasil yang lebih tajam, kalian harus mencari sweet spot atau biasanya 2 stop lebih kecil dari aperture terbesarnya. Hal tersebut menjadikan hasil gambar kalian lebih tajam dengan ruang fokus yang lebih lebar.
Lantas bagaimana dengan fotografer pemula yang belum memiliki lensa fix? Tenang saja, kalian tetap bisa mendapatkan hasil dengan detail dan ketajaman yang maksimal dengan peralatan seadanya kok. Asalkan kalian terus berlatih dan memaksimalkan potensi kalian, pasti kalian bisa menghasilkan foto yang memuaskan. Jadi, tetap semangat untuk terus mengasah skill dan explore lebih jauh di dunia fotografi ya!
Komentar
Posting Komentar